Blogger news

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 24 Juli 2012

DEMAM, FLU, DAN BATUK PADA ANAK USIA DIBAWAH 2 TAHUN




A. DEMAM

Demam atau panas adalah penyakit yang paling sering menimpa anak-anak atau bayi. Disaat anak atau bayi kita terkena demam, tentunya kita harus sudah siap denganobat sebagai pertolongan pertama. Tentu saja kita harus membawanya ke dokter untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat, namun kadang demam atau panas menyerang anak/bayi kita disaat-saat yang kurang menguntungkan.
Demam Pada Anak
Gejala sakit pada anak yang sering kita jumpai adalah demam. Sebenarnya apakah demam itu dan bagaimana kita menyikapinya,
Apa itu Demam dan Bagaimana Terjadinya?
Demam adalah gejala berupa naiknya suhu tubuh sebagai respon normal tubuh terhadap suatu gangguan. Suhu tubuh diukur dengan termometer, dikatakan demam bila:
Suhu rektal (di dalam dubur): lebih dari 38ºC
Suhu oral (di dalam mulut): lebih dari 37.5ºC
Suhu ketiak: lebih dari 37.2ºC
Termometer bentuk dot bayi digital: lebih dari 37.8ºC
Suhu telinga: mode rektal: lebih dari 38ºC; mode oral: lebih dari 37.5ºC
Suhu tubuh dikendalikan oleh suatu bagian dari otak yang disebuthipotalamus. Hipotalamus berusaha agar suhu tubuh tetap hangat (36,5-37,5 ºC ) meskipun lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Hipotalamusmengatur suhu dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas pada otot dan hati dan pengeluaran panas pada kulit dan paru-paru. Ketika ada infeksi, sistem kekebalan tubuh meresponnya dengan melepaskan zat kimia dalam aliran darah. Zat kimia tersebut akan merangsang hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh dan akhirnya akan menambah jumlah sel darah putih yang berguna dalam melawan kuman.
Apa saja penyebab demam?
Infeksi merupakan penyebab terbanyak demam pada anak-anak. Infeksi adalah keadaan tubuh yang dimasuki kuman penyebab penyakit, bisa virus, parasit, atau bakteri. Contoh penyakit infeksi dengan gejala demam adalah flu, radang saluran pencernaan, infeksi telinga, croup, dan bronkhiolitis. Beberapa imunisasi anak-anak juga dapat menyebabkan demam. Kapan demam akan timbul tergantung dari vaksinasi yang diberikan (biasanya imunisasi DTP, HiB, dan MMR). Sedangkan anak yang sedang tumbuh gigi, menurut suatu penelitian, tidak menyebabkan demam.
Bagaimana cara mengukur suhu tubuh anak?
Cara paling akurat adalah dengan suhu rektal. Namun, mengukur suhu oral bisa akurat bila dilakukan pada anak di atas 4-5 tahun, atau suhu telinga pada anak di atas 6 bulan. Mengukur suhu ketiak adalah yang paling kurang akurat, namun dapat berguna saat dilakukan pada anak kurang dari 3 bulan. Bila suhu ketiak lebih dari 37.2ºC, maka suhu rektal harus diukur. Di sisi lain, tidaklah akurat bila mengukur suhu tubuh dengan merasakan kulit anak. Hal ini disebut suhu taktil (sentuhan) karena bersifat subyektif, yaitu pengukuran sangat dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit si anak. Berikut cara mengukur suhu anak:
Suhu rektal: anak dibaringkan di pangkuan pemeriksa dengan perut sebagai dasarnya, sebelumnya oleskan sedikit krim atau jely pelumas (misal: Vaseline) pada ujung termometer, masukkan termometer dengan hati-hati ke dubur anak sampai ujung perak termometer tidak terlihat (0,5-1,25 cm di dalam dubur), tahan termometer pada tempatnya. Tahan selama 2 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.
Suhu oral: yang perlu diperhatikan adalah jangan mengukur suhu pada mulut anak bila anak makan atau minum yang panas atau dingin dalam 30 menit terakhir. Sebelumnya bersihkan termometer dengan air dingin dan sabun kemudian bilas dengan air sampai bersih. Tempatkan ujung termometer di bawah lidah ke arah belakang. Minta anak untuk menahan termometer dengan bibirnya. Upayakan bibirnya menahan termometer selama kira-kira 3 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.
Suhu ketiak: tempatkan ujung termometer di ketiak anak yang kering kemudian Tahan termometer dengan mengempitnya antara siku dengan dada selama 4-5 menit.
Suhu telinga: perlu diperhatikan bahwa termometer telinga tidak digunakan untuk anak di bawah 6 bulan. Bila anak baru dari luar rumah di mana cuaca sedang dingin, tunggu 15 menit sebelum mengukur suhu telinga. Infeksi telinga tidak mempengaruhi akurasi suhu telinga. Caranya, ibu harus menarik telinga ke arah luar-belakang sebelum memasukkan termometer kemudian tahan alat di telinga anak selama kira-kira 2 detik.
Bagus mana? Termometer digital atau raksa?
Termometer digital murah, mudah didapat, dan cara paling akurat untuk mengukur suhu. Sedangkan termometer raksa mengandung merkuri yang berbahaya saat terpapar ke tubuh, bila termometer pecah. Bila yang ada hanya termometer raksa, pastikan untuk hati-hati saat menggoyang-goyang termometer gelas sebelum digunakan.
Bagaimana sikap kita saat anak demam?
Sangatlah penting bagi orang tua untuk tahu kapan anak demam harus diperiksakan ke dokter atau dirawat sendiri.Di bawah ini adalah kondisi anak demam yang harus diperiksakan ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan:
Anak di bawah 3 bulan dengan suhu 38ºC atau lebih, tanpa melihat penampakan anak (meskipun anak tampak baik).
Anak di atas 3 bulan dengan suhu 38ºC atau lebih selama lebih dari 3 hari atau tampak sakit (rewel dan menolak minum).
Anak 3-36 bulan dengan suhu 38.9ºC atau lebih.
Anak segala usia dengan suhu 40ºC atau lebih.
Anak segala usia yang mengalami kejang demam (step). Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan – 5 tahun dengan suhu 38º C atau lebih.
Anak segala usia yang mengalami demam berulang.
Anak segala usia yang demam dengan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau anemia bulan sabit.
Anak demam yang disertai munculnya ruam-ruam di kulit.
Anak dapat dirawat sendiri oleh orang tua bila anak berumur lebih dari 3 bulan dengan suhu kurang dari 38.9ºC, dan anak tampak sehat serta berperilaku normal.
Langkah-langkah yang bisa kita lakukan saat anak demam antara lain:
Obat untuk Demam pada Anak
Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat penurun panas seperti Parasetamol (contoh: Pamol®, Sanmol®, Tempra®l) atau Ibuprofen (contoh: Proris®). Terdapat berbagai macam sediaan di pasaran seperti: tablet, drops, sirup, dan suppositoria. Pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan anak dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat menyebabkan efek samping penyakit serius yang disebut sindrom Reye, meskipun angka kejadian penyakit ini jarang.
Parasetamol dapat diberikan setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan. Bila suhu tetap tinggi meskipun parasetamol telah diberikan dan anak berumur lebih dari 6 bulan, Parasetamol diganti dengan Ibuprofen yang dapat diberikan setiap 6-8 jam. Dosis parasetamol atau ibuprofen harus diperhitungkan berdasarkan berat badan (bukan umur), yaitu: parasetamol: 10-15 mg/kilogram berat badan anak setiap kali pemberian, maksimal 60 mg/kilogram berat badan/hari. Sedangkan Ibuprofen: 5-10 mg/kilogram berat badan anak setiap kali pemberian, maksimal 40 mg/kilogram berat badan/hari. Contoh: bila anak dengan berat 12 kg, diberikan sirup Parasetamol 12 x (10 sampai 15) mg = 120 mg sampai 180 mg sekali minum. Apabila orang tua kesulitan dalam menghitung dosis hendaknya berkonsultasi dengan apoteker atau farmasis. Jangan asal-asal dalam menentukan dosis obat pada anak. Adapun obat yang telah diresepkan oleh dokter maka patuhilah aturan pemakaian obat dari dokter. Apabila orang tua merasa ragu jangan segan-segan meminta informasi kepada dokter yang meresepkan.
Sekilas tentang Kompres
Mengompres dilakukan dengan handuk atau washcloth (washlap atau lap khusus badan) yang dibasahi dengan dibasahi air hangat (30ºC) kemudian dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu tubuh terjadi saat air menguap dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena penguapan akan terhambat. Tambah kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.
Mengompres dapat pula dilakukan dengan meletakkan anak di bak mandi yang sudah diisi air hangat. Lalu basuh badan, lengan, dan kaki anak dengan air hangat tersebut. Sebenarmya mengompres kurang efektif dibandingkan obat penurun demam. Bila ibu memakai metode kompres, hendaknya digabungkan dengan pemberian obat penurun demam, kecuali anak alergi terhadap obat tersebut.
Ingat! Jangan mengompres dengan alkohol karena uap alkohol dapat terserap ke kulit atau paru-paru anak. Membedong anak di bawah umur 3 bulan dengan banyak pakaian atau selimut dapat sedikit menaikkan suhu tubuh. Menurut penelitian, suhu rektal 38.5ºC atau lebih tidak dihubungkan dengan membedong dengan kain tebal tadi. Oleh karena itu, dianjurkan bila anak demam, cukup memakai baju atau selimut tipis saja sehingga aliran udara berjalan baik.
Menaikkan Asupan Cairan Anak
Demam pada anak dapat meningkatkan risiko terkena dehidrasi (kekurangan cairan). T dehidrasi paling mudah adalah berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap daripada biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mendorong anak untuk minum cairan dalam jumlah yang memadai. Anak dengan demam dapat merasa tidak lapar dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan air harus tetap diberikan atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih tua dapat diberikan sup atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bila anak tidak mampu atau tidak mau minum dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Istirahatkan Anak Saat Demam
Demam menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya mendorong anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau tidur bila anak sudah merasa baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu sudah normal dalam 24 jam.
Selama anak demam, orang tua hendaknya tetap memperhatikan gejala-gejala lain yang muncul. Tanyakan pada anak, adakah keluhan lain yang dirasakan, semisal: pusing, sakit kepala, nyeri saat kencing, kesulitan bernafas, dan lain-lain. Karena demam bisa jadi merupakan t bahwa ada gangguan pada kesehatan anak atau gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya bijaksana dalam menghadapinya. Orang tua hendaknya tahu kapan anak dengan demam dapat dirawat sendiri di rumah atau diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan.
Tips Menghadapi Demam
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada saat anak demam.
Awasi kondisi anak dengan mengukur suhu badannya secara berkala setiap 4 - 6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
Beri anak minum yang banyak. Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu, air buah, atau air teh. Tujuannya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu badan memperoleh gantinya.
Jangan pakaikan pakaian yang tebal atau membungkus anak dengan selimut. Pakaian yang tebal dan tertutup justru akan meningkatkan suhu badan anak dan menghalangi penguapan.
Kompreslah anak dengan air biasa pada dahi, ketiak, dan lipat paha. Tujuan kompres adalah untuk menurunkan suhu di permukaan tubuh anak. Turunnya suhu di permukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres.
Jangan menggunakan air es untuk mengompres. Karena hal ini justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Mengompres dengan alkohol juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan iritasi pada mata dan intoksikasi (keracunan).
Sekalah badan anak dengan air hangat. Setelah itu keringkan dengan handuk.
Berikan obat penurun panas sesuai petunjuk pada kemasan atau seperti berikut:
bayi 6 - 12 bulan: 1/2 - 1 sendok teh sirup Parasetamol
anak 1 - 6 tahun: 1/4 - 1/2 tablet Parasetamol 500 mg atau 1 - 1 1/2 sendok teh sirup Parasetamol
anak 6 - 12 tahun: 1/2 - 1 tablet Parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup Parasetamol.

Tablet Parasetamol yang akan diberikan dapat digerus, lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas ini boleh diberikan 3 kali sehari. Gunakanlah sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya. Janganlah memberikan aspirin kepada anak di bawah 16 tahun karena hal ini dapat memicu sindroma Reye. Penyakit ini tergolong langka dan mempengaruhi darah, liver, serta otak.




Kenali Jenis Obat Untuk Bayi dan Anak-Anak


Bukannya tidak percaya kepada dokter, tapi tak ada salahnya kalau  juga mencari tahu berbagai hal tentang obat umum untuk bayi dan anak.

Infant Paracetamol/Acetaminophen
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat anti piretik (meredakan demam) dan analgesic (mengurangi sakit) yang paling umum digunakan.  Obat ini sifatnya hanya dapat meredakan gejala-gejala penyakit, tetapi bukan untuk menyembuhkan penyakit itu sendiri, seperti demam dan rasa sakit yang biasanya menyertai influenza.  Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dari dokter.  Meski demikian, sebelum membeli  harus memastikan jenis sediaan yang tepat. Infant paracetamol, yang biasanya tersedia dalam bentuk drop/tetes, dikhususkan untuk bayi dan dapat digunakan hingga bayi berusia 2 tahun.  Namun, sebelum bayi  berusia 3 bulan, pemberian obat ini harus mengikuti petunjuk dokter.  Setelah bayi berusia 3 bulan, obat ini sudah dapat diberikan dengan mengikuti petunjuk dosis yang ada dalam kemasan.


Jarak pemberian obat minimal 4 jam dan dalam 24 jam sebaiknya tidak lebih dari 4 dosis.  Paracetamol adalah obat yang paling aman untuk meredakan demam dan mengurangi rasa sakit, jika digunakan sesuai dosis.  Kelebihan dosis dapat menyebabkan kerusakan pada hati.  Pada prinsipnya, paracetamol dapat dicampur dengan obat lain asalkan obat lainnya itu tidak mengandung paracetamol juga (karena artinya terjadi kelebihan dosis).  Tapi sebaiknya pastikan hal terlebih dahulu ini dengan dokter anak.  Jika setelah 72 jam, gejala penyakit (demam dan/ nyeri) tidak membaik ataupun berkurang, segera konsultasikan ke dokter..

Infant Ibuprofen (Ibuprofen khusus untuk bayi)
Ibuprofen termasuk kedalam golongan obat anti inflamasi non-steroid. Ibuprofen bekerja untuk mengurangi rasa sakit, meredakan inflamasi (peradangan) dan demam.  Seperti halnya paracetamol, ibuprofen juga dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.  Walaupun infant ibuprofen memang dikhususkan untuk bayi, tetapi obat ini tidak diberikan untuk bayi dibawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan kurang dari 7 kg.  Dosisnya disesuaikan dengan umur bayi, akan tetapi lebih efektif jika mengukur dosisnya berdasarkan berat badan bayi (10 mg ibuprofen  per kilogram berat badan).

Pada prinsipnya, ibuprofen dapat digunakan sebagai pengganti paracetamol, tetapi sebaiknya ikuti dengan seksama instruksi yang tertera pada label kemasan.  Generally speaking, ibuprofen digunakan untuk demam yang “membandel” atau suhu tinggi (40oC) disertai dengan peradangan.  Pemberian obat ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali dalam 24 jam, tergantung dari usia bayi.  Obat ini tidak cocok untuk anak yang mengidap asma.  Meskipun sedikit, obat ini juga memiliki efek samping berupa gangguan/iritasi pada lambung (paracetamol tidak memiliki efek ini).  Oleh sebab itu, jika anak  memiliki lambung yang sensitif sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini.  Jika gejala penyakit tidak berkurang setelah 72 jam, segera kunjungi dokter.

B. BATUK
Obat Batuk
Istilah ini mungkin kurang tepat karena batuk itu sendiri bukanlah penyakit, melainkan salah satu gejala suatu penyakit. Karena itu yang disebut dengan obat batuk sifatnya hanya dapat meringankan batuk, bukan menyembuhkan batuk.  Batuk akan berhenti bila penyakit yang sebenernya (yang menyebabkan batuk) telah disembuhkan.

Yang utama, jangan sembarangan memberikan obat untuk meringankan batuk apalagi yang jenis over the counter (OTC/ dapat dibeli bebas) kepada bayi atau anak .  Pastikan lebih dahulu dengan dokter, apakah bayi atau anak  benar-benar memerlukannya.  Hal ini penting dilakukan, karena bila memang ternyata bayi atau anak  memerlukan obat untuk meredakan batuk, obat tersebut harus aman untuknya dan dosis pemberiannya juga tepat.  Penelitian yang dilakukan oleh WHO menghasilkan temuan berikut; meskipun masih aman jika digunakan sesuai dosis, ternyata obat (yang so-called obat batuk) tidak banyak membantu untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh colds dan flu.  Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan paru-paru dan saluran nafas dari berbagai “benda”, seperti dahak, sel-sel mati dan bakteri ketika terjadi infeksi, atau benda asing lainnya, dengan cara mengeluarkannya.

Berdasarkan cara kerjanya, secara umum ada 2 tipe obat untuk meredakan batuk, yaitu ekspetoran dan supresan.  Obat ekspetoran bersifat dapat mengencerkan lendir atau dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk.  Sedangkan supresan bekerja untuk meredakan batuk kering.  Beberapa merk “obat batuk” juga mengandung bahan yang sedikit sedatif (menimbulkan efek kantuk).  Penting untuk diingat juga, penggunaan “obat batuk” OTC tidak boleh terlalu lama.  Cara terbaik untuk menangani batuk adalah segera mencari tahu akar masalah (penyakit sebenarnya) yang menyebabkan si kecil  batuk.
Tip Kurangi Produksi Lendir
Minum air hangat yang banyak.
Bila masih bayi, gunakan bantal yang agak tinggi.
Jangan gunakan antibiotik, penekan batuk codein, atau dekstrometorfan (DMP).
Batuk yang bukan penyakit, cari penyebabnya.
Tidak ada yang namanya obat batuk, kecuali jika batuknya disebabkan oleh asma.



Antibiotik
Obat ini memang efektif untuk ‘membunuh’ bakteri yang menginfeksi tubuh. Jadi, antibiotik tidak bisa untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti selesma (common colds) atau flu.  Karena itu jangan ‘menekan’ dokter agar meresepkan antibiotic ketika si kecil  terkena penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti demam, batuk-pilek karena selesma.  Penting untuk diingat, bahwa pemberian/penggunaan antibiotika harus dilsi indikasi klinis.  Artinya, jika ternyata anak menderita penyakit yang disebabkan oleh bakteri, memang anak harus mengkonsumsi antibiotic. Penggunaan antibiotic juga harus selalu mengikuti petunjuk dokter.  Jangan sekali-kali  mencoba memberikan obat yang mengandung antibiotic kepada anak/bayi  tanpa sepengetahuan dokter.  Dan, jika anak memang sakit karena bakteri, habiskan antibiotic yang diresepkan dokter meskipun kondisi bayi/anak  telah membaik.  Jika tidak, infeksi yang menyerang anak/bayi dapat kembali dan ketika hal itu terjadi, kemungkinan besar dibutuhkan antibiotic dalam dosis yang lebih besar karena bakteri menjadi resistenterhadap antibiotic.  Meskipun jarang terjadi, tetapi antibiotic juga dapat menimbulkan reaksi alergi untuk orang-orang yang sensitif terhadapnya.  Antibiotika ibarat pedang bermata dua.  Di satu sisi, ia memang ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit (yang disebabkan oleh bakteri) sehingga dapat menyelamatkan nyawa manusia.  Tapi di sisi lain, antibiotika juga dapat “merugikan” manusia akibat ulah manusia sendiri yang seringkali tidak rasional menggunakannya.
Penggunaan obat batuk pada anak
Batuk merupakan gejala yang paling mengganggu pada anak dengan infeksi akut saluran nafas atas. Dalam praktek sehari-hari peresepan obat batuk seringkali tidak didasarkan pada pemahaman dan pertimbangan yang baik mengenai manfaat dan risikonya sehingga terjadi penggunaan obat batuk yang kurang rasional. Contoh yang sering terlihat sehari-hari ialah peresepan terlalu banyak jenis obat batuk dalam satu resep (polifarmasi) dan/atau penggunaan dosis yang terlalu tinggi, dikatakan dr. Rianto Setiabudy, saat seminar Startegi Pendekatan Klinis Secara Profesional Batuk pada Anak, 25 Juli 2006 lalu, di Jakarta.

Ada berbagai obat pereda batuk yang digunakan di Indonesia, misalnya kodein, dekstrometorfan, prometazin, berbagai antihistamin lainnya, mukolitik, dll. Walaupun digunakan secara luas ternyata sebagian obat ini mempunyai efikasi yang tidak melebihi plasebo, sebagian lagi efikasinya tidak berdasarkan evidence-based medicine. Sementara itu diketahui pula bahwa pada umumnya obat-obat ini mempunyai efek samping.
Berdasarkan saat terjadinya, para ahli umumnya membagi batuk dalam 2 kelompok yaitu batuk akut dan batuk kronik. Batuk akut akan mereda dalam 1-3 minggu walau tidak diberi obat apapun karena self-limiting.
Tata laksana batuk kronik harus didasarkan pada upaya mencari dan mengatasi penyebabnya, bukan dengan menambah jenis atau dosis obat batuk. Etiologi batuk kronik pada anak juga ternyata seringkali berbeda dengan etiologi pada orang dewasa.
Pada tatalaksana batuk kronik dianjurkan untuk melakukan �watch, wait dan review.�
Dalam menggunakan obat batuk juga perlu dipahami bahwa batuk adalah salah satu bentuk mekanisme pertahanan tubuh yang penting. Oleh karena itu refleks batuk ini tidak boleh ditekan terlalu hebat dengan obat-obatan, sekalipun manifestasinya ialah batuk kering

• Cermati obat untuk anak

Prof. DR. Cissy R.S. Prawira Kartasasmita, Sp.A(K), menyarankan orangtua agar membaca label, terutama kandungannya terlebih dulu bila akan memberikan obat batuk OTC kepada anak. Tidak dianjurkan memberikan jenis antitusif kepada anak.

Jika mengandung antitusif, pilihlah yang generasi kedua karena lebih aman. Biasanya obat batuk OTC mengandung generasi pertama yang bisa membahayakan karena bekerjanya mengentalkan lendir.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, menganjurkan para orangtua agar memberi anaknya banyak minum air saat batuk. Juga dapat diberikan obat-obat tradisional seperti jeruk nipis dengan kecap atau bahan lain.

\"Intinya, bila virus sebagai penyebab batuk, anak tidak perlu diberi obat khusus,\" ujar Prof. Cissy.

Obat batuk OTC boleh diberikan asal sesuai kebutuhan anak. \"Bila dalam dua hari tidak ada perbaikan, periksa ke petugas kesehatan. Mungkin saja anak memerlukan obat batuk jenis tertentu,\" katanya.

Jangan sembarangan membeli dan memberikan obat batuk kepada anak. Memberikan obat batuk untuk orang dewasa kepada anak, meski dengan mengurangi takaran, adalah cara yang sangat tidak bijaksana. Menggunakan sisa obat dari dokter yang sebenarnya untuk kerabat (kakak atau adiknya) juga sebaiknya tidak dilakukan.

• Oleskan balsam

Mengoleskan balsam atau krim yang mengandung camphor dan mentol di daerah leher dan dada, dapat membantu meredakan batuk. Efek aromatik dari bahan-bahan tersebut membantu melegakan saluran pernapasan.
Bahan tersebut juga tersedia untuk inhalasi panas. Mentol tersedia dalam permen dan tablet isap.

Obat pilek untuk anak 1.5thn

  *DISUDRIN*  *GENERIK *  Pseudoefedrin HCl.
*INDIKASI *  Menghilangkan
selesma dan alergi (bersin-bersin dan hidung tersumbat karena pilek).
*KONTRA INDIKASI*  Hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Peka terhadap obat simpatomimetik lain, hipertensi berat, bersamaan dengan
terapi yang menggunakan obat-obat penghambat mono amin oksidase
(MAOI).
*PERHATIAN
*  Hentikan pemberian obat jika terjadi insomnia (susah tidur), jantung
berdebar, pusing.
Disfungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostatik, gangguan jantung
dan pembuluh darah, diabetes melitus, anak-anak berusia kurang dari 2 tahun,
hamil, menyusui.
*Interaksi obat* : dengan antidepresan tipe MAOI menyebabkan krisis
hipertensi.
 *EFEK SAMPING*  Mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala,
insomnia, eksitasi susunan saraf pusat, gemetar, takhikardia, aritmia, mulut
kering, jantung berdebar-debar, penyumbatan saluran kemih.
*KEMASAN *  Botol
dengan pipet tetes 7,5 mg/0,8 mL x 10 mL.  *DOSIS *  Anak berusia 2-5 tahun
: 3 kali sehari 0,8 mL.
 *PABRIK *  Medifarma.

Triaminic dan semua temannya yang ada efedrin atau pseudoefedrin, tidak
disarankan untuk diberikan pada anak dibawah 2tahun.Kalau usia 1.5 tahun
pilek, berikan banyak cairan, berikan balsam transpulmin, breathy, maem
yang bergizi. Jauhkan anak2 dari orang dewasa yang juga lagi pilek.
Jike sampai sesak napas bawalah ke dsa, mungkin perlu inhalasi....

*NAMA *  *NEO TRIAMINIC*  *GENERIK *  Pseudoefedrin HCl.  *INDIKASI
*  Meringankan
bersin-bersin dan hidung tersumbat karena pilek.  *KONTRA INDIKASI*
Peka terhadap obat simpatomimetik lain (efedrin, fenilpropanolamin HCl,
Fenilefrin).
Hipertensi berat.
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.  *PERHATIAN *
Ada potensi hipertensi atau stroke (pada kelebihan berat badan atau usia
lanjut).
Hentikan terapi jika terjadi insomnia (susah tidur), jantung berdebar,dan pusing.
Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin, gangguan jantung, dan diabetes melitus. Anak berusia kurang dari 2 tahun. Hamil, menyusui.
*Interaksi obat* : dengan antidepresan tipe MAOI dapat menyebabkan
Krisis hipertensi.
 *EFEK SAMPING*  Insomnia (susah tidur), eksitasi, gemetar, takhikardia, aritmia, jantung berdebar, sulit berkemih.
 *KEMASAN
Oral drops 7,5 mg/0,8 mL x 10 mL.
*DOSIS *  Anak berusia 2-5 tahun : 3 kali
sehari 1 tetes.
*PABRIK *  Novart
antibiotik diberikan apabila penyakit DISEBABKAN OLEH BAKTERI.
Oleh karena itu orang tua dan dokter harus yakin bahwa penyebab sakit adalah bakteri.

Kalau penyakit disebabkan oleh VIRUS MAKA ANTIBIOTIKA TIDAK DIPERLUKAN.

Sudah banyak dilakukan penelitian bahwa setiap bakteri memiliki ketahanan terhadap antibiotik. Misalnya bakteri A akan mati bila diberi antibiotik amoxylin 100 mg. Maka meski baru 50 mg kita minum obat dan kita merasa lebih baik sebaiknya antibiotik jangan dihentikan karena bakteri belum mati sepenuhnya. Oleh karena itu selalu ada anjuran untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan.

Apa dampaknya bila diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun ?

Apabila memang diperlukan maka antibiotik sangat bermanfaat bagi kesembuhan. Akan tetapi bila pemberian antibiotik tidak pada tempatnya (misalnya batuk pilek karena flu diberikan antibiotik) maka efek jangka panjangnya adalah :

1. anak bisa resisten atau tahan terhadap antibiotik. misalnya kalau pada orang umum bakteri A bisa mati dengan Amoxylin 100 mg maka kalau resisten harus lebih tinggi dosis-nya.

2. ginjal dan hati perlu kerja keras untuk sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. sayang kan organ tubuh anak yg sangat penting bekerja ksras untuk sesuatu yg sia-sia...


III.Kapan kita perlu Antibiotik dan kapan tidak perlu?

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang tidak membutuhkan Antibiotik:

1. Pilek; disebabkan oleh virus. Gejala sakit pilek biasanya hidung mampet, tenggorokan sakit, suka bersin2, batuk atau sakit kepala. Tidak perlu pemberian AB. Walaupun hidung mengeluarkan ingus berwarna hijau/ kuning, bukan berarti perlu AB.
2. Flu (influenza); gejalanya adalah demam, badan mengigil, pegal linu, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering. Tidak perlu AB.
3. Batuk; lebih sering disebabkan oleh infeksi virus dan kebanyakan batuk tidak memerlukan AB.
4. Bronchitis; gejalanya adalah batuk dan demam. Hampir selalu disebabkan oleh infeksi virus, tidak perlu pemberian AB. AB hanya diperlukan apabila anak terinfeksi bakteri, seperti pertussis (batuk rejan/batuk 100 hari) atau mycoplasma.
5. Pharyngitis; gejalanya adalah sakit tenggorokan. Disebabkan oleh virus dan sama sekali tidak perlu pemberian AB.
6. Sinusitis; umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Tidak perlu AB, kecuali sinus yang berkepanjangan, terus berlanjut selama 2 minggu atau lebih.

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan perlu pemberian AB;

1. Infeksi saluran kemih;
2. Infeksi telinga; ada beberapa macam infeksi telinga yang memerlukan pemberian AB, tetapi tidak semuanya perlu AB.
3. Strep throat; yaitu radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus, dan kemungkinan terjadi hanya 15%. Untuk mengetahu apakah radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri Streptococcus yaitu dengan usap tenggorokan, lalu dikultur.


Tips untuk menghindari pemakaian AB yang berlebihan atau tidak pada tempatnya:

1. Jangan minta atau gunakan AB untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Mari rubah mind set kita ketika mengunjungi dokter, dengan bertanya “Apa penyebab penyakitnya dok?” bukan “Apa obatnya dok?!”. Untuk menghindari Patient Demand.
2. Apabila memang perlu menggunakan AB, mulailah dengan menggunakan jenis AB yang ringan atau narrow spectrum.
3. Hindari pemakaian lebih dari 1 jenis AB, kecuali untuk TBC atau infeksi berat dirumah sakit.
4. Habiskan semua AB yang diresepkan, walaupun  sudah merasa baikan. Apabila tidak dihabiskan, AB mungkin belum membunuh semua infeksi bakteri yang ada, sehingga memberi kesempatan bakteri yang tersisa untuk menjadi resistant.
5. Jangan pernah sharing AB, maksudnya adalah jangan mengkonsumsi AB orang lain atau sebaliknya, walaupun gejala penyakitnya sama.

Semakin sering dan semakin lama kita makan antibiotik, semakin besar risiko terbentuknya superbugs dan semakin meningkat pula risiko superinfection.

Macam-macam batuk dan sebabnya
Asma
Gejala Batuk yang Disebabkan Asma
Batuk biasanya dibarengi dengan suara seperti siulan atau bersuit, biasanya berlangsung sampai lebih dari 10 hari. Batuk jenis ini juga seringkali terjadi di malam hari, atau ketika anak atau bayi  lelah bermain, atau ketika si kecil terekspos pada suhu udara yang dingin, debu dan asap.
Penyebab Asma
Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang paling sering karena faktor alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.
Asma juga merupakan penyakit keturunan. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek atau nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anak.
Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Asma
Asma tidak dapat disembuhkan dan obat-obatan yang ada saat ini sebenarnya hanya berfungsi menghilangkan gejala. Namun, dengan mengontrol penyakit asma pada bayi dan anak  melalui konsultasi medis -jika asmanya masih taraf ringan- anak  dapat bebas dari gejala penyakit asma yang mengganggu sehingga dapat menjalani aktivitas hidup sehari-hari dengan baik.
Bronchiolitis
Gejala Batuk yang Disebabkan Bronchiolitis
Gejala pertama Bronchiolitis biasanya mirip dengan flu biasa:
pilek
batuk ringan
bersin-bersin
demam ringan
Dalam 7 hari bisa diikuti dengan batuk yang semakin parah yang disertai dahak serta suara nyaring seperti bersiul.
Penyebab Bronchiolitis
Bronchiolitis adalah penyakit umum yang banyak diidap oleh bayi dan anak kecil.
Berbeda dengan Bronchitis, Bronchiolitis merupakan infeksi virus yang terjadi pada saluran udara kecil pada paru-paru yang disebut bronchioles. Ketika radang, mereka akan menyembul dan terisi dengan lendir, sehingga bayi atau anak sulit bernafas.
Penyakit ini memang paling sering menyerang bayi dan anak-anak kecil dan biasanya terjadi selama 2-3 tahun pertama kehidupan mereka, dengan puncak gejala sekitar umur 3-6 bulan. Bronchiolitis juga lebih sering diderita oleh laki-laki, anak-anak yang tidak minum ASI, dan orang-orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk.
Walaupun seringkali dianggap ringan, tapi beberapa bayi beresiko untuk terjangkit lebih parah, bahkan hingga memerlukan rawat inap. Kondisi yang menyebabkan resiko Bronchiolitis bertambah parah yaitu bila si bayi atau anak mempunyai latar belakang penyakit jantung, penyakit paru-paru, serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit lain atau obat-obatan.
Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Bronchiolitis
Pastikan bayi atau anak  banyak minum. Langkah yang bijaksana adalah memeriksakan kondisinya kepada dokter anak, karena bisa jadi bayi memerlukan perawatan khusus.
Influenza/ Pilek
Gejala Batuk yang Disebabkan Influenza
Batuknya biasanya bersifat basah, tanpa ada suara siulan ataupun ritme nafas bayi yang menjadi cepat. Biasanya batuk jenis ini terlihat pada bayi sepanjang hari,baik siang maupun malam. Gejala lain yang sering ditemui adalah hidung dan mata yang berair, bersin-bersin, serta demam ringan.
Penyebab Influenza
Penyebab flu adalah infeksi viral pada bagian hidung, tenggorokan dan saluran pernafasan utama. Batuk yang disebabkan oleh influenza biasanya akan berakhir seiring dengan hilangnya flu, yaitu sekitar 7-10 hari. Tapi pada sebagian kasus, ada juga yang batuknya terus berlanjut hingga 2 minggu.
Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Influenza
Pertama-tama, usahakan agar saluran pernafasan bayi  bersih. Soalnya, saluran pernafasan yang kotor dapat membuat batuknya tambah parah.
Untuk itu,  bisa menggunakan obat tetes hidung atau alat penyedot khusus, karena bayi atau anak  tidak bisa mengeluarkan cairan yang menyumbat hidungnya.
Jika anak  sudah berusia lebih dari 2 tahun, maka obat dekongestan bisa saja  gunakan. Jika batuknya belum hilang juga setelah 10 hari dan hidungnya masih tersumbat, sebaiknya  periksakan lagi ke dokter anak . Bukan apa-apa, takutnya anak  menderita penyakit lain seperti asma, sinusitis, atau alergi.

Gejala Batuk Yang Disebabkan Batuk Sesak
Batuknya melengking, kering, biasanya sering mulai pada pertengahan malam, suara batuknya tidak seperti batuk biasanya, melainkan lebih seperti gonggongan anjing laut. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan.
Gejala lain… pada awalnya anak  mungkin demam ringan, gejala seperti sesak atau
pilek selama beberapa hari, suara menjadi serak dan berat yang terjadi sepanjang hari dan akan lebih buruk pada malam hari ketika anak atau bayi menangis.
Penyebab Batuk Sesak
Penyakit ini sering disebabkan oleh virus parainfluenza. Kadang-kadang oleh virus respiratory syncytial atau berbagai virus pernafasan lainnya.
Biasanya penyakit ini tidak memperlihatkan gejala demam. Kerongkongan dan tenggorokan akan membengkak sehingga salurannya menyempit.Banykan ditemui pada anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Cara Mengatasi Batuk Sesak
Dalam kebanyakan kasus, langkah-langkah perawatan sendiri di rumah dapat mempercepat pemulihan anak ,sehingga perawatan lebih intensif jarang diperlukan. Sementara itu, anak  akan tetap nyaman dengan beberapa langkah sederhana:
Hadapi dengan tenang dan buat anak  tenang. Ajak ia duduk, membaca buku atau bermain dengan permainan yang tidak melelahkan. Menangis hanya membuatnya lebih sulit bernafas.
Melembabkan udara. Gunakan humidifier di kamar tidur anak  atau bawa anak  untuk bernafas dalam udara lembab di kamar mandi yang beruap hangat selama 10 menit.
Buatlah suasana segar dan sejuk. Terkadang bernafas dengan udara segar dan sejuk bisa membantu mengatasi sesak. Bukalah jendela atau hidupkan alat pelembab ruangan. Jika udara di luar rumah lebih dingin, bungkuslah anak  dalam selimut dan berjalanlah di luar selama beberapa menit.
Pertahankan anak  dalam posisi tegak lurus. Duduk tegak dapat membuatnya bernafas lebih mudah.
Tawarkan minuman. Untuk bayi,  bisa memberikan ASI atau formula yang biasa diminumnya. Untuk anak-anak, sup atau buah dingin segar dapat membantu.
Usahakan anak  untuk beristirahat. Tidur dapat membantu anak melawan infeksi.
Tidurlah di dekat anak  atau bahkan di kamar yang sama, sehingga dapat mengambil tindakan cepat jika gejala anak  menjadi parah.
 harus segera mencari bantuan medis jika anak :
Bernafas sangat cepat dengan perut yang kembang kempis dan tampak berjuang untuk mendapatkan udara ke paru-parunya.
Tampak pucat atau kebiru-biruan pada daerah sekitar mulut, hidung dan kuku. Ini pert ia tidak mendapatkan cukup oksigen.
Tampaknya sangat gelisah.
Demam dengan suhu badan 39,7 derajat C atau lebih tinggi
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Gejala Batuk Akibat GERD
Batuknya berbunyi seperti decitan dan bersifat garing. Biasanya terjadi setelah si kecil makan dan sekali batuk, bayi atau anak  akan sulit berhenti. Batuk inipun akan bertambah parah jika si kecil berbaring.
Jika bayi  menderita GERD, maka dia akan rewel dan bisa sesekali muntah.
Penyebab Batuk Akibat GERD
GERD (gastroesophageal reflux disease) sebenarnya disebabkan oleh lemahnya pita otot yang berada di antara esophagus dan perut. Ini selanjutnya akan membuat cairan yang seharusnya masuk ke dalam perut, malah mengalir kembali ke atas. Bahkan terkadang cairan ini bisa masuk ke paru-paru anak  dan menimbulkan batuk kronis.
Cara Mengatasi Batuk Akibat GERD
Dudukkan bayi atau anak  selama sekitar 30 menit setiap kali sesudah makan.
Tinggikan bantalnya ketika ia tidur.
Untuk anak-anak, sebaiknya mereka berhenti dulu mengkonsumsi makanan seperti soda, coklat, permen, jeruk dan tomat.
Jika penyakitnya berlanjut hingga lebih dari 2 minggu, segera bawa ke dokter.
Batuk Kering (Pertussis)
Gejala Batuk Yang Disebabkan Batuk Kering
Batuknya kering dan sangat panjang. Ketika si kecil batuk, dalam sekali nafas ia bisa batuk lebih dari 20 kali. Dan ketika ia menarik nafas, biasanya  bisa mendengar suara melengking tinggi.
Sebelum batuknya parah, biasanya anak  akan menampakkan gejala-gejala flu, tapi tanpa disertai demam.
Penyebab Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang sangat mudah menyebar, yang menyerang tenggorokan serta paru-paru.
Cara Mengatasi Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini biasanya diobati menggunakan antibiotik. Hubungi dokter . Terkadang, bayi  juga harus dirawat untuk menyedot cairan yang menyumbat tenggorokannya. Pada banyak kasus, batuk ini bisa berlangsung hingga bermingu-minggu bahkan berbulan-bulan.
           
PENCEGAHAN
              Sebenarnya, pencegahan batuk alergi mudah saja. Caranya? Kenali
dulu jenis alergennya. Lalu, hindarkan anak terpapar atau melakukan kontak
dengan alergen tersebut.

Masalahnya, alergen pemicu batuk anak bisa lebih dari satu macam alias
multialergen. Meski begitu, salah satu jenis alergen yang paling sering menjadi
“biang keladi” batuk jenis ini adalah debu rumah. Itu sebabnya, jagalah
kebersihan, baik kebersihan tubuh maupun lingkungan. Apa untungnya?
Hipersensitivitas kecil dapat berkurang secara bertahap, atau bahkan hilang
sama sekali sejalan dengan bertambahnya usia anak.

Perlu Divaksinisasi?

  Di Amerika Serikat, setiap tahunnya, sekitar 50% bayi usia di bawah 4 bulan
terserang batuk rejan . Jenis batuk non-alergi ini juga dilaporkan banyak
menyerang balita. Untuk menurunkan angka kejadiannya, United States Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) melakukan upaya penanggulangan, berupa
pemberian vaksin pada bayi mulai usia 2, 4, dan 6 bulan. “Cara terbaik untuk
mencegah bayi dan balita dari serangan batuk rejan adalah memberi vaksin sesuai
jadwal,” kata Dr. Masahiro Tanaka, ahli epidemiologi dari CDC.

Bagaimana di Indonesia? “Batuk pada bayi dan balita tidak menjadi masalah
kesehatan yang serius, sehingga pemberian vaksinasi belum terlalu urgent, ”
kata dr. Mardjanis.
Untuk perawatan ISPA dirumah ada beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
·         MENGATASI PANAS (DEMAM)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
·         MENGATASI BATUK
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
·         PEMBERIAN MAKANAN
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
·         PEMBERIAN MINUMAN
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
·         LAIN-LAIN
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sehatgroup.web.id/?p=690
http://www.bionewsonline.com/l/what_is_a…
http://en.wikipedia.org/wiki/Antibiotic
http://health.howstuffworks.com/health-i…

Rabu, 14 Maret 2012

Taujih Ust H. Hilmi Aminuddin

Taujih Ust H. Hilmi Aminuddin,
Pada Acara Pembukaan Musyawarah Majelis Syura 01
Jakarta, 18 Juli 2003

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shalih. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Q.S. An-Nahl: 120-123)
Alhamdulillah, kita baru saja menikmati tazawwud ruhi (pembekalan ruhiyah) dengan shalat (Ashar) kita. Semoga Allah mengabulkan qiyamana wa du’aana, amin ya rabbal ‘alamin, yang sebelumnya juga kita telah menikmati tazawwud fikri dari khithab riasi, yang disampaikan oleh akhinal fadhil, DR. Muhammad Hidayat Nur Wahid. Dari khithab riasi tersebut terpampang jelas, apa yang harus kita lakukan pada masa-masa am intikhabi ini, apa yang harus kita persiapan untuk mensukseskan am intikhabi ini. baca Fi zhilalil khithab riasi tadi untuk suksesnya melaksanakan tuntutan dan tuntutan khithab riasi tadi, saya ingin memberikan beberapa hal sebagai basis untuk menunjang dan menopang suksesnya pelaksanaan tuntunan dan tuntutan dari khithab riasi tadi. Dari khithab riasi tadi tergambar jelas betapa berat tugas-tugas yang akan kita hadapi, betapa berat tantangan-tantangan yang harus kita hadapi. Betapa berat tanggung jawab yang akan kita hadapi di hadapan Allah dan di hadapan umat. Karena itu kita harus mempunyai basis yang kokoh sebagai munthalaq untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Ikhwan dan akhwat fillah, sebetulnya basis yang merupakan qa’idah asasiyah yang bisa dijadikan munthalaq itu sudah amat sangat sering saya sampaikan di banyak majelis yang dihadiri oleh ikhwan dan akhwat. Tugas apapun, situasi apapun, kondisi apapun yang kita hadapi, modalnya sebagai basis utama munthalaqat da’wah kita hanya tiga, yaitu adanya:
1. Matanatul jamaah (kekokohan/kesolidan jamaah)
2. Hayawiyatul harakah (dinamika gerakan)
3. Intajiyatud da’wah (produktivitas dakwah).
Tidak lebih dari itu.
Tiga kalimat ini, kalau kita buka-buka catatan kita, mungkin sudah tertulis belasan kali, bahkan mungkin ada yang sudah menulisnya puluhan kali. Tetapi karena kesibukan kita, tanggung jawab kita yang berat, himpitan dan tantangan internal dan eksternal yang berat, kadang-kadang ketika menghadapi situasi kondisi itu, kita lupa membuka untuk merujuknya dari segi siyasatud da’wah, dari segi idaratud da’wah dan dari segi fiqhud da’wah.
Tapi sebagaimana kebutuhan orang-orang yang aktif yang juga diingatkan oleh Allah yang selalu memerlukan tadzkirah, fadzakkir fainnadzikra tanfa’ul mu’minin, maka kalimat saya di petang hari ini merupakan suatu dzikra, merupakan suatu tadzkirah, faman syaa-a dzakarah, yang mudah-mudahan bagi yang menghendakinya bisa mengingatnya sebagai bekalan langkah-langkah perjuangan sebelum melaksanakan 'am intikhabi atau ketika melaksanakan program-program intikhabi atau sesudah 'am intikhabi kita selenggarakan.
Matanatul Jama’ah
Ikhwan dan akhwat fillah, untuk sebuah soliditas jamaah, kita memerlukan suatu kondisi, yang sering disebut dengan istiqrar, ketenangan atau kestabilan. Sudah barang tentu kondisi ini pertama-tama dituntut dari setiap aktivis dari jamaah ini, dari setiap kader, dari ikhwah atau akhwat yang mempunyai komitmen dengan gerakan dakwah ini.
Istiqrar Nafsi
Pertama, setiap kader harus selalu memperhatikan istiqrarun nafsi, ketenangan dan stabilitas jiwanya. Jangan sampai akibat kesibukan yang demikian banyak, tantangan yang demikian berat, tuntutan akan pengorbanan yang melampaui batas-batas kemampuan membuat jiwa kita menjadi kacau, an-nufus al-murtabikah, yang kacau terguncang, yang akhirnya seperti yang sering disindir oleh Sayyid Quthub, sebagai an-nuful al-mahzumah, jiwa yang kalah lebih dulu sebelum terjun ke medan pertempuran. Oleh karena itu setiap kader, ikhwan dan akhwat harus memperhatikan, harus memberikan inayah yang cukup terhadap istiqrarun nafsi, ketenangan jiwanya. Ketenangan jiwa hanya bisa diraih melalui upaya:
Bagaimana mengarahkan hati kita selalu berhubungan dengan Allah Taala. Bagaimana menjadikan hati kita menjadi hati yang al-muta’alliqah billah, hati yang senantiasa berhubungan dengan Allah. Hanya dengan itulah itmi’nanun nafsi, ketenangan jiwa bisa ditumbuhkan, bisa dipelihara dan bisa dikembangkan. Bahkan melalui fenomena khalqillah, dengan segala fenomenanya dan dengan segala interaktifnya, kita pun harus bisa menggali ibrah wal hikmah litathminil qulub, untuk membuat hati kita tenang. Sebagaimana permintaan nabi Ibrahim a.s. kepada Allah Taala, ketika beliau meminta, rabbi arini kaifa tuhyil mauta. Beliau ingin melihat sebuah fenomena, al-ayatillahil kubra, pertanda kekuasaan Allah yang besar, yaitu ihyaul maut. Sebab tanpa Allah melaksanakan sifat-Nya yang mulia, yaitu Al-Muhyi, Yang Menghidupkan, seluruh fenomena yang universal ini tidak pernah ada. Karenanya permintaannya adalah kaifa tuhyil mauta. Sebab dari sana beliau akan mendapatkan al-qulub al-muthmainnah. Awalam tu-min qalu bala walakin liyathmainna qalbi. Fenomena universal dengan segala interaksinya, dengan segala gerak dan perilakunya selalu memberikan hikmah wal ibrah untuk memberikan tathminul qulub, penenangan hati. Karena langsung dengan demikian mengingat akan keagungan Allah, kebesaran Allah, kasih sayang Allah, rahmat Allah dan karunia Allah yang demikian banyak ala bidzikrillah tathmainnul qulub.
Ikhwan dan akhwat fillah, kita sebagai duat dan da’iyat ilallah harus menjadi orang yang paling sanggup memelihara hatinya dalam kondisi al-qulub al-muthmainnah dari sanalah akan tumbuh tsiqah, watsiqun billah, watsiqun binashrillah, yakin betul kepada Allah, yakin betul akan adanya kemenangan yang dianugerahkan oleh Allah. Tanpa itu dengan tantangan dan tugas berat ini kita akan gelisah, oleh karena itu hati kita harus selalu dihubungkan dengan kekuatan Maha Besar, yaitu Allah Taala. Yang bukan saja menggerakkan alam semesta, tapi Dialah Pencipta alam semesta. Dialah yang mengarahkan ke mana bergeraknya alam semesta, tarmasuk fenomena dengan aneka ragam kelompok dan ideologinya, aneka ragam programnya, seluruhnya digerakkan oleh Allah dan akan mencapai target-target yang sudah dibatasi oleh iradatillah dan masyiatillah. Menghadapi akan hal ini tidak akan pernah bisa merasa gentar melihat kekuatan apa yang disebut partai besar, karena Allahlah Yang Maha Besar. Kita tidak pernah merasa minder melihat partai yang kaya raya, karena Allah yang Maha kaya, yang Maha dan Maha Mulia. Yakin, mungkin apa yang kita miliki sekarang sedikit, tapi yang dijanjikan Allah dalam rangka pertolongan-Nya adalah Maha, Maha Besar. Maa indakum yanfadu wa maa indallaahi baaqin, apa-apa yang disediakan oleh Allah untuk para mujahidin, para duat ilallah la yanfad, baaqin laa yanfad. Qanaah inilah yang harus kita miliki. Tanpa qanaah kita akan ngeri melihat kekayaan yang dimiliki partai-partai besar dengan hasil rampokannya yang demikian banyak seolah-olah di mata kita akan berlomba dengan kekuatan seperti itu. Tetapi kalau kita yakin bahwa yang memerintahkan kita berlomba adalah Allah Taala dalam rangka al-khairat, fastabiqul khairat, kita insya Allah tidak akan ragu untuk start dan berjalan dengan manhaj Allah dan mencapai finish, mardhatillah. Allah akbar, Allah akbar.
Jiwa yang semacam itulah yang harus dimiliki oleh para duat sehingga apapun yang kita hadapi kalkulasinya bukan kalkulasi bumi, tapi kalkulasi samawi, di mana seluruh fenomena universal ini tidak ada yang terlepas dari tadbir rabbani. Sekali-kali hanya qulub muthmainnah sajalah yang akan betul-betul watsiqun billah wa watsiqun binashrillah.
Ikhwan dan akhwat fillah, alhamdulillah, kita selama ini, jamaah selalu memahami kita, menjaga kita, memelihara kita, memberi inayah kepada kita agar hati kita terpelihara, jangan sampai menjadi nufus murtabikah, jangan menjadi jiwa yang guncang, jiwa yang kalut dalam menghadapi tantangan. Dan bahkan Allah Taala telah mengarahkan kepada kita bagaimana agar istiqrarun nafsi itu bisa dipelihara, maka kemudian Allah mewajibkan dan menyunahkan akan adanya sunnah berumah tangga dan berkeluarga. Karena berkeluarga adalah salah satu jenjang, salah satu sarana, salah satu wadah untuk memelihara nufus mustaqirrah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Ar-Ruum: 21)
Istiqrar ‘Aili
Oleh karena itu istiqrarun nafsi itu harus dilanjutkan dengan upaya mewujudkan yang kedua, yaitu: istiqrarun ‘aili, ketenangan dan kestabilan keluarga para dai dan daiyat. Saya menyadari, sesadar-sadarnya bahwa keluarga duat dan daiyah tidak seperti keluarga kebanyakan manusia. Dari mulai munthalaqnya, pangkal bertolaknya mereka berumah tangga, dimana rumah tangga itu dibangun dengan mahabbah fillah. Apa lagi sama-sama dibangun melalui kesatuan wihdatul aqidah, wihdatul fikrah dan wihdatul minhaj. Bahkan selalu seiring bergandengan tangan dalam perjalanan dakwah dengan segala pengorbanannya, maka ikatan mahabbah fillah yang didasari wihdatul aqidah, wihdatul fikrah dan wihdatul manhaj itu diikat pula oleh ikatan romantisme dakwah. Ikatan romantika dakwah yang mengikat rumah tangga kita. Allahu akbar walillahil hamd.
Oleh karena itu saya pesankan, setelah kita selalu memelihara istqrarun nafsi, kita pun harus betul-betul memelihara istiqrar ‘aili kita, stabilitas dan ketenangan rumah tangga kita. Saya sering mengatakan bahwa rumah tangga dai adalah rumah tangga qa’idah da’wiyah, homebase bagi dakwah itu. Dan komandan markasnya adalah istri kita. Sudah barang tentu para junudullah membutuhkan ri’ayah dari komandan agar kegairahan berdakwahnya tetap bergelora, agar semangat dakwahnya tetap menggebu, agar daya juangnya tetap berkobar. Oleh karena itu mu’asyarah bil ma’ruf, mu’asyarah zaujiyah bil ma’ruf adalah merupakan sendi-sendi yang harus diperhatikan dalam memelihara istiqrar ‘aili, kestabilan keluarga dai. Saya menyadari, walaupun belum yakin betul akan kebenaran istilah itu. Katanya ada recycling, perputaran keremajaan per 20 tahun. Di sini ada ahli psikologi ada dokter, tentang kebenarannya wallahu a’lam, saya katakan saya belum yakin betul. Tapi kalimat itu terlalu sering diucapkan, katanya ada recycling dari keremajaan per 20 tahun. Umur ikhwan dan akhwat kira-kira sekarang ini pada marhalah murahaqah tsaniyah, fase keremajaan kedua. Sekitar usia 40 tahunan, satu dua saja yang sudah mencapai masa keremajaan ketiga, seperti saya ini. Wallahu a’lam benar atau tidak, tapi saya yang sudah melampaui ketiga marhalahnya sekaligus, memang tantangannya berat, kecuali bagi orang-orang yang muthmainnatun nufus, muthmainnatul qulub, muthmainnah jiwanya bima qassamallaahu lahu, tentang bagian yang sudah diberikan oleh Allah pada dia, tentang karunia yang telah diberikan kepada dia, yang telah mendampinginya selama perjalanan dakwahnya. Muthmainnah bimaa qassamallaahu lahu. Oleh karena itu saya katakan bimaa qassamallaahu lahu. Dia qana’ah, sebab al-khairu maa kataballaahu lak, kebaikan itu, apa yang telah diberikan Allah kepada kamu,
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 216)
Godaan-godaan yang tidak kamu ketahui itu memang cukup signifikan pada masa-masa murahaqah itu, tapi saya yakin ithminanul qulub dan qana’ah bimaa fadhalallaahu lakum akan menjaga istiqrar ‘aili kita.
Ikhwan dan akhwat fillah, apa lagi yang berada di hadapan saya ini adalah para qiyadah, mulai dari lembaga-lembaga tinggi jamaah sampai bidang-bidang, departemen-departemen, wilayah-wilayah seluruhnya hadir yang sudah tentu mereka adalah orang-orang yang paling dituntut untuk memberikan contoh ‘ailah mustaqirrah, keluarga yang tenang, tenteram dan stabil. Karena keluarga yang terguncang cukup memberikan kesibukan PR pada jamaah ini, yang kadang-kadang berlarut-larut, sampai bertahun-tahun untuk meladeni satu dua keluarga yang iftutina bimaa fatanallahu as-syaithan, yang terfitnah dengan fitnah yang Allah berikan kepada setan. Oleh karena itu di dalam majelis ini, apalagi kita akan mengarungi sebuah pertempuran, sebuah ma’rakah, sebuah shira’. Am intikhabi ini adalah bagi kita adalah shira’ul wujud, pergulatan untuk mempertahankan eksistensi dalam bidang politik kita. Dan ini bukan hal yang kecil. Ketika kita sudah muncul dalam bidang politik, sekali muncul harus kita pertahankan sampai kapan pun, wujud siyasi kita. Allahu akbar.
Oleh karena itu salah satu modalnya, selain istiqrarun nafsi, kita jangan bikin jamaah ini insyighal bil awail al-murtabikah, dengan keluarga-keluarga yang terguncang, oleh perilaku-perilaku, oleh tantangan-tantangan, oleh godaan-godaan yang sebetulnya para dai tidak membutuhkannya. Sekali lagi kepada ikhwan dan kepada akhwat, kepada keduanya, saya pesankan untuk betul-betul menjaga memelihara al-istiqrar al-‘aili, sebab jika ‘ailat du’at dan da’iyah ghairu mustaqirrah, tidak tenang, tidak stabil, sudah barang tentu cukup merepotkan jamaah, cukup menghambat gerak langkah jamaah ini. Karena dia merupakan labinatun min labinaatul jamaah, salah satu batu bata dari struktur jamaah ini. Setelah binaul fard adalah binaul usrah, apakah itu usrah harakiyah apakah usrah yang bersifat fithriyah, kauniyah dan nasabiyah seterusnya harus dipelihara. Tanpa itu kaki kita akan tersandung-sandung, jalan kita akan terseok-seok. Sekarang ini setelah istiqrarun nafsi, istiqrarun ‘aili itu harus benar-benar dipelihara bersama oleh seluruh komponen keluarga. Pelihara hubungan dengan istri, dengan suami, dengan anak dengan mertua dengan orang tua, dengan siapa pun yang terkait dengan keluarga kita, karena seluruhnya adalah merupakan ra’sul mal, modal utama bagi dakwah ini.
Istiqrar Ijtima’i
Ikhwan dan akhwat fillah, yang ketiga adalah istiqrar ijtima’i, stabilitas sosial kita dalam berkomunikasi dengan tetangga, dengan masyarakat lingkungan. Kita harus husnul jiran, baik jari dzil qurba, apakah tetangga yang memang kerabat atau jari dzil junub, atau tetangga yang jauh, apakah jauh lokasi rumahnya, mungkin terselang beberapa rumah, tapi masih bagian dari lingkungan kehidupan kita atau dekat tapi jauh dari nasabnya. Seluruhnya harus kita pelihara. Kalau kita bisa memelihara istiqrar ijtima’i, insya Allah lingkungan kita akan menjadi al-qaidah al-ijtima’iyah bagi dakwah kita. Apalagi lingkungan-lingkungan kita sekarang sesuai dengan perjalanan dakwah, sudah merupakan akumulatif dari kumpulan keluarga-keluarga ikhwan dan akhwat yang berhimpun di suatu daerah, suatu area atau bahkan sengaja membuat kampung atau komplek sendiri. Sudah barang tentu harus memperlihatkan keteladanannya dalam al-istiqrar al-ijtima’i, harus memancarkan qudwah, keteladanan mujtama’ mustaqir, masyarakat yang tenang dan tenteram. Karena masyarakat yang tenang dan tenteram sajalah yang akan memberikan kontribusinya, akan memberikan sumbangsihnya bagi lingkungan-lingkungan yang lebih luas, umat, bangsa dan negara. Istiqrar ijtma’i, yang tadi juga sudah diisyaratkan dalam khithab riasi dengan mengembangkan tawashshul, mengembangkan komunikasi dan hubungan dengan siapa pun yang mempunyai prospek untuk kita membangun hubungan kita harus laksanakan, agar mihwar ijtima’i kita, poros kemasyarakatan kita semakin luas dan itu berarti memelihara al-qa’idah al-ijtima’iyah bagi dakwah ini.
Istiqrar Tanzhimi
Ikhwan dan akhwat fillah, dengan modal istiqrar nafsi, istiqrar ‘aili dan istiqrar ijtima’i itu, insya Allah secara struktural kita pun akan tenang, tanzhim kita akan tenang, tidak banyak PR, tidak banyak urusan internal, tidak mendengar sindiran sebagai jamaah qadhaya, karena yang selalu dibahas qadhaya dan qadhaya. Dan ini tadzkirah, saya kira fenomenanya sedikit, tapi bagi jamaah dakwah cukup mengusik, mengusik hati, mengusik pikiran. Potensi qiyadah dan qa’idah dan junud terkuras oleh hal-hal yang begitu. Oleh karena itu dengan modal istiqrar nafsi, istiqrar ‘aili dan istiqrar ijtima’i, insya Allah akan mencapai yang keempat: yaitu istiqrar tanzhimi. Tanzhim kita insya Allah akan menjadi tanzhim mustaqir, menjadi struktur yang stabil, yang tenang, tidak direpotkan oleh isu, oleh gosip, oleh kasak kusuk, oleh friksi-friksi yang na’udzubillah jika dibiarkan akan menjadi fraksi-fraksi.
Ikhwan dan akhwat fillah, sudah barang tentu untuk mencapai istiqrar tanzhimi itu ada beberapa rukunnya, ada beberapa muqawwimatnya, ada beberapa sendinya bagi istiqrar tanzhimi, yaitu adanya ketawazunan, adanya keseimbangan.
Pertama, at-tawazun fit tauzhif, keseimbangan dalam memfungsikan potensi yang tersedia, potensi yang ada pada ikhwan dan akhwat, apakah potensi itu, potensi intelektual dengan tsaqafah kauniyahnya ataukah potensi ulama dengan tsaqafah syar’iyahnya ataukah potensi para praktisi bisnis apakah para budayawan, para seniman, para pedagang menengah, pedagang kecil, para pendidik, para sosiolog, seluruhnya harus seimbang terfungsikan. Saya sebutkan seimbang, terfungsikan, mengingat selain fungsi-fungsi dakwah, mereka pun dituntut akan fungsi-fungsi dari kafaah masing-masing. Kafaah mereka sebagai mu’allim, kafaah mereka sebagai mudarris kafaah mereka sebagai birokrat, kafaah mereka sebagai politisi, kafaah mereka sebagai pedagang dan kafaah-kafaah yang lain juga perlu difungsikan, karena semuanya adalah bagian dari khazanatud da’wah. Sekali lagi harus dengan tawazun, at-tawazun fit tauzhif. Allahu akbar walillahil hamd
Jangan sampai terjadi seolah-olah dakwah ini paradoks dengan aktivitas perdagangan, paradoks dengan tugas-tugas di kepegawaian negeri, paradoks dengan aktivitas seorang akunting, paradoks dengan aktivitas manajemen sekolah dan paradoks dengan aktivitas para guru. Sehingga kalau prestasi menjadi guru berkurang, beralasan terganggu oleh aktivitas dakwah. Kalau pegawai negeri tidak lancar, beralasan terganggu oleh aktivitas dakwah. Sangat tidak riil dakwah ini menjadi kambing hitam akan terhambatnya prestasi-prestasi di bidang kafaah apapun. Justru dakwah ini harus menjadi pemicu dan pemacu semangat penjabaran kafaah masing-masing di bidangnya masing-masing di lahannya masing-masing. Tawazun fit tauzhif adalah salah satu rukun dasar bagi istiqrar tanzhimi.
Ikhwan dan akhwat fillah, yang kedua, at-tawazun fit tafwidh, keseimbangan dalam pendelegasian wewenang. Ikhwan dan akhwat semuanya masulin dan masulat amamallah, jangan sampai menjadi seksi sibuk sementara yang lainnya tidak kebagian pekerjaan, karena kurang pendelegasian. Pendelegasian pekerjaan sudah barang tentu dengan keseimbangan. Jangan sampai dengan alasan kekurangan pendelegasian akhirnya si pemegang wewenang tidak melakukan apa-apa. Itu namanya tidak seimbang.
At-tawazun fit-tafwidh, seimbang dalam mendelegasikan wewenangnya, seimbang dalam melalui saluran-saluran wazhifah tanzhimiyah yang tersedia di bawah tanggung jawabnya kita salurkan, karena dengan kurang seimbangnya kadar atau tafwidh pendelegasian maka akan terjadi akumulatif kesibukan, tertumpuknya kerepotan, yang akhirnya kadang-kadang menuntut diri kita menjadi otoriter, dictator, karena semuanya harus memutuskan sendiri. Padahal banyak hal yang sebetulnya bisa didelegasikan untuk memutuskan. Oleh karena itu sekali lagi at-tawazun fit-tafwidh itu harus dilakukan agar seluruh fungsionaris, ikhwan dan akhwat di jajarannya masing-masing bisa mustaqir tanzhimiyan (stabil secara struktural)
Yang ketiga, at-tawazun fit-taqrir (keseimbangan dalam pengambilan keputusan), sebab pendelegasian wewenang tanpa diberi hak mengambil keputusan dalam bidangnya juga adalah pendelegasian yang mubadzir, pendelegasian yang membuat terbengkalainya potensi orang yang menerima pendelegasian itu, makanya harus ada juga keseimbangan dalam pengambilan keputusan. Sesuatu yang kita delegasikan itu bukan saja pekerjaannya, tapi juga keputusannya dalam bidang-bidang teknis operasionalnya juga kita delegasikan. Di sini sekaligus merupakan suatu kaderisasi dalam kepemimpinan, yaitu upaya menumbuhkan an-nukhbah al-qiyadiyah (kader-kader kepemimpinan). Tumbuh bermunculan karena sudah biasa bukan saja difungsikan, diberi wewenang pendelegasian, tapi juga diberi hak mengambil keputusan di dalam bidang yang telah didelegasikan.
Yang keempat, at-tawazun fit-tamtsil (keseimbangan dalam perwakilan), artinya fungsi-fungsi, tugas-tugas, pendelegasian-pendelegasian yang kita berikan harus juga seimbang kepada potensi-potensi semuanya merasa terwakili; potensi ulama, intelektual, potensi birokrat, potensi teknokrat, potensi bisnismen, potensi pendidik, seluruhnya terwakili, tawazun fit-tamtsil. Mengingat jamaah kita ini semakin luas dari segi tajnid jamahiri dimana para tokoh-tokoh, pakar-pakar, shahibul kafaah bergabung dengan kita atau fit tajnid rekruiting kaderisasi sudah menampakkan aneka ragam kafaah, aneka ragam muyul, yang kita rekrut, sudah barang tentu mereka secara structural merasa terwakili. Ini harus diperhatikan mengingat qa’idah tanzhimiyah kita semakin luas semakin menjangkau aneka entitas kemasyarakatan.
Ikhwan dan akhwat fillah, sudah barang tentu dengan ketawazunan-ketawazunan fit tauzhif, fit tafwidh, fit-taqrir, fit tamtsil tadi insya Allah kekokohan jamaah ini bisa lebih terjamin karena semuanya terwakili. Semuanya bisa mengekspresikan, bisa mengaktualisasikan, bahkan bisa mengartikulasikan ide-idenya, pendapat-pendapatnya, bakat-bakatnya, ahli-ahlinya, seluruhnya tampil dalam hidup kejamaahan yang memang membutuhkan mereka semua karena doktrin kesyumuliyahannya dan ketakamuliyahannya.
Yang kelima, at-tawazun fi tamwil, sebagai dukungan bagi kokohnya tawazun fi tauzhif, tawazun fi tafwidh, tawazun fi taqrir dan tawazun fi tamtsil jama’ah. Kita memerlukan tawazun fi tamwil. Kekokohan istiqrar tanzhimi selalu membutuhkan keseimbangan anggaran, keseimbangan pendanaan, atau keseimbangan pembiayaan. Karena amwal merupakan darah dari aktivitas manusia, begitu juga gerakan dakwah kita memerlukan darah itu, sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Al-Qur’an surat At-Taubah: 41,
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. At-Taubah: 41)
Ikhwan dan akhwat fillah, Keseimbangan anggaran dalam jamaah adalah merupakan keharusan, jangan sampai terjadi adanya bidang miskin dan bidang kaya, atau departemen ‘basah’ dan departemen ‘kering’, atau wilayah dakwah gemuk dan wilayah dakwah kurus. Untuk terjaganya tawazun fi tamwil atau keseimbangan anggaran, atau keseimbangan pembiayaan diperlukan dua hal:
Pertama, adanya keadilan anggaran antar pusat dan daerah, antara wilayah, dan antar bidang, antar departemen. Keadilan anggaran juga berarti keharusan memperhatikan keseimbangan antara kemampuan otoritas keuangan jamaah dalam memenuhi anggaran dengan tuntutan kebutuhan bidang-bidang, departemen-departemen, dan wilayah-wilayah atas anggaran
Kedua, adanya semangat ta’awun, semangat tadhamum, dan semangat takaful antar bidang, antar departemen, antar wilayah dan bahkan antar personil jamaah dakwah ini, sehingga jamaah dakwah ini benar-benar menjadi 'kal jasadil wahid’ yang seluruh komponennya saling merespon satu sama lain secara proaktif.
Istiqrar Da'wi
Ikhwan dan akhwat fillah, jika istiqrar tanzhimi tadi bisa terwujud dengan seluruh muqawwimat-nya yang lima tersebut terpenuhi, maka, insya Allah terjadilah istiqrar da'wi, dakwah kita stabil, jalan terus. Guncangan apapun tidak akan membuat kita terguling, jebakan apapun tidak akan membuat kita terperosok, situasi apapun kita tidak membuat kita terkecoh, insya Allah dakwah yang mustaqirrah, istiqrar da’wi itu adalah sangat penting dalam rangka mewujudkan matanatul jamaah tadi.
Hayawiyatul Harakah
Ikhwan dan akhwat fillah, kemudian yang ingin saya sampaikan tadi yang kedua adalah hayawiyatul harakah (masalah dinamika harakah). Dinamika harakah ini juga mempunyai keterkaitan dengan aspek manajerial yang sering saya sebutkan sebagai khuthuwat tahfizhiyah (langkah-langkah penggairahan, pembangkitan semangat) dari seluruh anggota jamaah ini, dari seluruh aktivis dakwah ini seperti yang sering saya sebutkan,
Pertama, musyarakah ‘inda ittikhadzil qarar (keterlibatan dalam mengambil keputusan), syuriyan wa istisyaratan, secara isytisyarah konsultatif (syura secara informal),
Kedua, at-tasyji’ ‘indal ijtihad (membangkitkan semangat berijtihad), berani mengemukakan pendapat, berani memberikan kontribusi pemikiran, berani memasukkan usulan-usulan harus digalakkan. Karena salah satu potensi besar yang dianugerahkan Allah pada kemanusiaan adalah akal. Kalau akal para aktivis duat dan daiyat tidak dirangsang untuk berijtihad maka akal mereka akan terbengkalai, artinya kita telah menelantarkan potensi terbesar dari kemanusiaan yang merupakan anugerah Allah Taala. At-tasyji’ ‘indal ijtihad adalah merupakan dari bagian dari keseharian manajemen dakwah.
Ketiga, ad-da’m ‘indat tanfidz (memberikan dukungan dalam melaksanakan tugas-tugas). Mungkin dukungan itu berupa yang mubarakah; Allah yanshurkum, Allahu yutsabbit aqdaamakum atau bahkan dengan memikirkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam back-up dalam pelaksanaan tugas-tugas kita pikirkan bersama. Jika setiap ikhwan dan akhwat di lapangan merasa bahwa ia tidak berjalan sendirian, ada ikhwan dan akhwat yang mendukungnya, ada ikhwan dan akhwat yang mendukung dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana, ada ikhwan dan akhwat yang memberikan dukungan pemikiran, ada ikhwan dan akhwat yang melakukan tawashau bil-haq, tawashau bis shabr dan tawashau bil marhamah, yang menuntun dari kemungkinan-kemungkinan terpeleset kepada kesalahan, dan membantu mengokohkan kesabaran dalam menghadapi tantangan, juga yang menolong ketika mengalami kesulitan atau musibah dengan penuh kasih sayang, maka dia akan semakin dinamis dalam bergerak. Hayawiyatul harakah adalah salah satu bagian dari yang harus diperhatikan melalui khuthuwat tahfizhiyah tadi.
Keempat, al-i’tiraf wat taqdir ‘indal injaz (pengakuan dan penghargaan ketika berkarya). Karena sudah menjadi fitrah manusia, selain dia perlu pengakuan akan eksistensi dirinya, tapi juga perlu penghargaan atas prestasi dirinya jazaan bima kanu ya’malun itulah yang dicontohkan oleh Allah Taala, selalu ditawarkan al-jaza, al-jaza, dan al-jaza. Sudah barang tentu kita tahu bahwa seluruh duat dan daiyat motivasinya lillahi Taala. Laa uridu minhum jazaan au syukura, bahasanya memang begitu yang menjadi landasan keyakinannya dalam berjuang tapi sebagi jamaah sudah barang tentu harus menghargai setiap fitrah dari setiap aktivis dakwah. Jika berprestasi kita berikan jazaan au syukura, kalau tidak memberikan imbalan berilah ucapan terima kasih atas prestasinya.
Kelima, al-insyaf indal khatha’ (keinsyafan ketika dia melakukan kesalahan) sehingga jika dia bersalah pun disambut dengan sikap afwan watasamuha. Bukan saja berprestasi kita sambut dengan jazaan aw syukura tetapi jika bersalah pun afwan wa tasamuha (pemaafan dan toleransi). Kita mengakui hak kemanusiaan untuk kemungkinan bersalah jangan sampai akibat kesalahannya seorang ikhwan, seorang akhwat dilecehkan, didiskreditkan sehingga potensinya hancur di perjalanan. Padahal kesalahannya itu hanya sebuah kepeseletan dari sekian ribu langkah dakwahnya yang sudah diayunkan selama ini dengan benar. Kita jangan membunuh masa depan mereka, masa depan dakwah mereka. Karenanya lihat tuntunan manajemen dakwah Allah Taala.
Jika terjadi kesalahan, fa’fu anhum, maafkan mereka, wastaghfir lahum, bahkan secara proaktif memohonkan ampunan baginya dari Allah Taala, dan bahkan sesudah salah pun masih diperintahkan fasyawirhum fil amri, masih diajak musyawarah. Sudah mendapatkan afwu wathalabul maghfirah, fasyawirhum fil amri, Sehingga bangkit kembali azam dia untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga memiliki kembali tekad bersama faidza ‘azamta fatawakkal alallah, innallaha yuhibbul mutawakkilin.
Ikhwan dan akhwat fillah, khuthuwat tahfizhiyah ini untuk memelihara hayawiyatud da’wah. Untuk memelihara hayawiyatud da’wah kita harus mendorong:
1. Semangat interaktif dari seluruh kader-kader dakwah dengan segala permasalah Islam wal muslimin, segala permasalahan bangsa dan tanah air, segala permasalahan dunia dan kemanusiaan. Dengan semangat interaktif terus-menerus dengan segala qadhaya, Islam wa qadhaya ummah, qadhaya wathan wal qaum, wa qadhaya insaniyah wa ‘alamiyah, insya Allah, kegairahan itu bisa terpelihara.
2. Syaja'ah adabiyah, keberanian moral untuk melangkah karena sadar akan tanggung jawabnya dalam perjalanan dakwah ini.
3. Jur-atul mubadarah, keberanian untuk berinisiatif, keberanian untuk melangkah, keberanian untuk melakukan sesuatu, if’al syai’an lillah, if’al syai’an lil islam wal muslimin, dia lakukan sesuatu, berani dengan jur-atul mubadarah. dengan keberanian berinisiatif.
4. Jur-atul ibtikarah, keberanian berkreativitas, menemukan asalib jadidah (metode-metode baru), wasail jadidah (sarana/prasarana baru) dan mungkin ijra-at jadidah (prosedur-prosedur baru) untuk mensukseskan dakwah ini. Ikhwan dan akhwat fillah insya Allah dengan dua hal tadi hayawiyatul harakah (dinamika gerakan) dakwah kita akan dipelihara dengan terus menerus.
5. Keberanian menghadapi kenyataan, apapun adanya kenyataan yang kita hadapi, kita harus bisa mengontrol diri, dan kemampuan mengontrol diri merupakan langkah awal untuk mampu mengontrol keadaan dan bahkan mampu merubah keadaan menjadi lebih baik.
Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka… (Q.S. Ali Imran: 159)
Intajiyatud Da’wah
Munthalaq da’wah kita yang ketiga adalah intajiyatud da’wah (produktivitas dakwah)
Berdakwah sering kali hasilnya itu bernilai substansial tapi secara material tidak ril kelihatan. Kadang-kadang kita bekerja, bekerja, bekerja,.. apa ya hasilnya? Sudah barang tentu ada ukuran-ukuran yang menandai keberhasilan dakwah itu. Tapi ukuran-ukuran itu memang cenderung normatif tapi bisa dijadikan patokan, yaitu pertama intajiyatud da’wah kita bimayurdhillah (dengan apa-apa yang membuat Allah ridha. Dan keridhaan Allah yang diturunkan kepada para dai membuat dia, hatinya dikucuri rahmat oleh Allah sehingga hatinya lembut (rahabatush shadr), santun, fabima rahmatillahi linta lahum. Jadi ada refleksi dari hasil dakwah yang menghasilkan ridha Allah yaitu hati yang penuh dengan ghamarati rahmatillah (curahan rahmat Allah) yang qulub layyinah, mutasamihah (hati yang lembut, santun toleran dan seterusnya. Itu tandanya ada keberhasilan bima yurdhillah. Begitu juga bima yanfa’ul islam wal muslimin, yang kedua, keberhasilan dakwah dengan memberikan manfaat kepada Islam dan muslimin. Ini responnya akan nampak lebih jelas lebih real kelihatannya yaitu kalau kita melakukan perintah Allah dengan uslubul ihsan saja, salah satu uslubnya wa ahsin kama ahsanallahu ilaik, sudah barang tentu, hal jazaul ihsan illal ihsan. Kalau kita nuhsinu lin nas bima yanfa'uhum mereka pun akan yuhsinu bid da'wah bima yanfa’ul jamaah. Otomatis saja, kalau kita selalu berbuat memproduk keihsanan bima yanfa’ul islam wal muslimin. Otomatis al-muslimun yuhsinuna ilaina bima yanfaud da’wah wal jamaah. Itu otomatis.
Coba kita hitung perjalanan dakwah kita sekian puluh tahun atau sekian belas tahun. Betapa kontribusi dari al-muslimin wal muhsinun lid da’wah terasa. Di tahun pertengahan 80-an, liqaat ikhwan dan akhwat tidak diketemukan mobil bahkan motor pun jarang Sekarang tempat parkir pun sempit oleh mobil-mobil para duat, itu adalah bima ahsanallahu ilaikum. Itulah ihsan Allah kepada antum semua setelah berbuat ihsan dalam dakwah, berbuat itqan dalam dakwah, sehingga orang-orang pun ikut yuhsinuna ila da’watina wa ila jamaatina. Dulu kita untuk menyelenggarakan pertemuan semacam ini berpikir beberapa kali untuk mengeluarkan uang; sewa gedung dengan segala sarana/prasarana, karena ketidakmampuan kita. Tapi faqad ahsanallahu ilaina, karena Allah telah berbuat ihsan kepada kita, oleh karena itu sekali lagi fa ahsin kama ahsanallahu ilaih, kita tingkatkan keihsanan kita karena Allah telah terbukti meningkatkan keihsanannya kepada kita.
Ikhwan dan akhwat fillah, sudah barang tentu terkait dengan intajiyatud da’wah juga selain bima yanfaul islam wal muslimin atau bima yanfa’unnas atau bima yurdhillah (dengan membuat Allah ridha) kita pun harus berpikir juga bimaa yunasyitud da’wah, apa yang membuat aktivitas dakwah meningkat, gairah dakwah meningkat, gelora dakwah meningkat. Sudah barang tentu kegairahan, gelora dakwa sesuatu yang fenomena bisa dirasakan atau dilihat. Jika betul-betul langkah-langkah dakwah kita memberikan manfaat kepada semua, sudah barang tentu kegairahan itu akan meningkat merata, imma qudwatan, untuk merupakan keteladanan atau juga da’m, support yang diberikan.
Ikhwan dan akhwat fillah, begitu juga bima yutsabbitul jamaah, manfaat itu dengan apa-apa yang mengokohkan kejamaahan kita. Apakah kontribusi, naudzubillah membuat kita longgarnya kehidupan berjamaah membuat goyangnya kehidupan berjamaah naudzubillah min dzalik. Atau kontribusi kita justru mengokohkan jamaah dan semuanya bisa dirasakan secara langsung dalam kehidupan struktural kita dan operasional kita dalam berdakwah.
Insya Allah, ikhwan dan akhwat fillah, jika kita berusaha memenuhi tuntutan-tuntutan dari soliditas jamaah, hayawiyatul harakah dan intajiyatud da’wah yang saya sebutkan tadi tantangan-tantangan yang kita hadapi, pekerjaan berat yang akan kita pikul, tanggung jawab yang luar biasa berat yang akan kita hadapi, insya Allah dengan dipikul secara amal jama’i semuanya akan terasa ringan dan terselesaikan binashrin minallah, Insya Allah.
Allahu yanshurukum wa yutsabbit aqdamakum, insya Allah. Amin ya rabbal alamin. Sekian saja kalimat dari saya.